. Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap, meliputi (a) Awal Berdirinya [Kerajaan] Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan [Kerajaan] Singasari (f) Runtuhnya [Kerajaan] Singasari (g) Peninggalan [Kerajaan] Singasari. Silakan disimak selengkapnya..
  A. AWAL BERDIRINYA KERAJAAN
  Pendiri  [Kerajaan] Singasari adalah Ken Arok. Asal usul Ken Arok tidak jelas.  Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang wanita tani dari  Desa Pangkur (sebelah timur Gunung Kawi). Para ahli Sejarah menduga ayah  Ken Arok seorang pejabat kerajaan, mengingat wawasan berpikir, ambisi,  & strateginya cukup tinggi. Hal itu jarang dimiliki oleh seorang  petani biasa. Pada mulanya Ken Arok hanya merupakan seorang abdi dari  Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung. Ken Arok setelah mengabdi di  Tumapel ingin menduduki jabatan akuwu & sekaligus memperistri Ken  Dedes (istri Tunggul Ametung). Dengan menggunakan tipu muslihat yang  jitu, Ken Arok dapat membunuh Tunggul Ametung. Setelah itu, Ken Arok  mengangkat dirinya menjadi akuwu di Tumapel & memperistri Ken Dedes  yang saat itu telah mengandung. Ken Arok kemudian mengumumkan bahwa dia  adalah penjelmaan Dewa Brahma, Wisnu, & Syiwa. Hal itu dimaksudkan  agar Ken Arok dapat diterima secara sah oleh rakyat sebagai seorang  pemimpin. 
  Tumapel pada  waktu itu menjadi daerah kekuasaan [Kerajaan] Kediri yang diperintah oleh  Raja Kertajaya atau Dandang Gendis. Ken Arok ingin memberontak, tetapi  menunggu saat yang tepat. Pada tahun 1222 datanglah beberapa pendeta  dari Kediri untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok karena tindakan  yang sewenang-wenang dari Raja Kertajaya. Ken Arok menerima dengan  senang hati & mulailah menyusun barisan, menggembleng para prajurit,  & melakukan propaganda kepada rakyatnya untuk memberontak [Kerajaan]  Kediri.
  Setelah  segala sesuatunya siap, berangkatlah sejumlah besar prajurit Tumapel  menuju Kediri. Di daerah Ganter terjadilah peperangan dahsyat. Semua  prajurit Kediri beserta rajanya dapat dibinasakan. Ken Arok disambut  dengan gegap gempita oleh rakyat Tumapel & Kediri. Selanjutnya, Ken  Arok dinobatkan menjadi raja. Seluruh wilayah bekas [Kerajaan] Kediri  disatukan dengan Tumapel yang kemudian disebut [Kerajaan] Singasari. Pusat  kerajaan dipindahkan ke bagian timur, di sebelah Gunung Arjuna. 
  B. Kehidupan POLITIK
  Kehidupan  politik pada masa [Kerajaan] Singasari dapat kita lihat dari raja-raja  yang pernah memimipinya. Berikut ini adalah raja-raja yang pernah  memimpin [Kerajaan] Singasari.
  1. Ken Arok (1222–1227).
  Pendiri  [Kerajaan] Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan  gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai  raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni  Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok  hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok  dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok  dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa– Buddha.
  2. Anusapati (1227–1248).
  Dengan  meninggalnya Ken Arok maka takhta [Kerajaan] Singasari jatuh ke tangan  Anusapati. dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati  tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan  kesenangannya menyabung ayam.
  Peristiwa  kematian Ken Arok akhirnya terbongkar & sampai juga ke Tohjoyo (putra  Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar  menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat  kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat  Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo  menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya & langsung menusuk  Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di  Candi Kidal.
  3) Tohjoyo (1248)
  Dengan  meninggalnya Anusapati maka takhta [Kerajaan] Singasari dipegang oleh  Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah [Kerajaan] Singasari tidak lama sebab  anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian  ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka & para pengikutnya, Ranggawuni  berhasil menggulingkan Tohjoyo & kemudian menduduki singgasana.
  4) Ranggawuni (1248–1268)
  Ranggawuni  naik takhta [Kerajaan] Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya  Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang  diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti.  Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman & kesejahteran rakyat  Singasari.
  Pada tahun  1254, Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai  yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar  di [Kerajaan] Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia &  didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa & di  Candi Waleri sebagai Siwa.
  5) Kertanegara (1268–-1292).
  Kertanegara  adalah Raja Singasari terakhir & terbesar karena mempunyai cita-cita  untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268  dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. dalam pemerintahannya,  ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino,  mahamentri i halu, & mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan  gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot  dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani.  Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria  Wiaraja.
  Setelah Jawa  dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain.  Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama  Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai [Kerajaan] Melayu. Hal ini  ditandai dengan mengirimkan patung Amogapasa ke Dharmasraya atas  perintah raja Kertanegara. Tujuannya untuk menguasai Selat Malaka.  Selain itu juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan  Barat) & Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan  persahabatan dengan raja Champa, dengan tujuan untuk menahan perluasan  kekuasaan Kublai Khan dari Dinasti Mongol. Kublai Khan menuntut rajaraja  di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang  dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai utusannya yang bernama  Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kublai Khan marah besar &  bermaksud menghukumnya dengan mengirikan pasukannya ke Jawa.
  Mengetahui  sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan  Mongol, maka Jayakatwang menggunakan kesempatan untuk menyerangnya.  Jayakatwang adalah keturunan Kertajaya - Raja terakhir [Kerajaan] Kediri.   Serangan dilancarakan oleh Jayakatwang dari dua arah, yakni dari arah  utara merupakan pasukan pancingan & dari arah selatan merupakan  pasukan inti. Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh  Jayakatwang & berhasil masuk istana & menemukan Kertanagera berpesta  pora dengan para pembesar istana. Kertanagera beserta pembesarpembesar  istana tewas dalam serangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Kertanegara)  berhasil menyelamatkan diri & menuju Madura dengan maksud minta  perlindungan & bantuan kepada Aria Wiraraja (Buapati Sumenep). Atas  bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan & mengabdi  kepada Jayakatwang serta diberikan sebidang tanah yang bernama Tanah  Terik yang nantinya menjadi asal usul [Kerajaan] Majapahit.
  Dengan  gugurnya Kertanegara pada tahun 1292, [Kerajaan] Singasari dikuasai oleh  Jayakatwang. Ini berarti berakhirlah kekuasan [Kerajaan] Singasari. Sesuai  dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai  Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Sedangkan arca perwujudannya  dikenal dengan nama Joko Dolog, yang sekarang berada di Taman Simpang,  Surabaya.
  C. Kehidupan EKONOMI
  Tidak banyak  sumber prasasti & berita dari negeri asing yang dapat memberi  keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan  tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat [Kerajaan] Singasari berada di  sekitar Lembah Sungai Brantas dapat diduga bahwa rakyat Singasari banyak  menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Keadaan itu juga  didukung oleh hasil bumi yang melimpah sehingga menyebabkan Raja  Kertanegara memperluas wilayah terutama tempat-tempat yang strategis  untuk lalu lintas perdagangan.
  Keberadaan  Sungai Brantas dapat juga digunakan sebagai sarana lalu lintas  perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan demikian,  perdagangan juga menjadi andalan bagi pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari.
 D. Kehidupan SOSIAL BUDAYA
 Peninggalan  kebudayaan [Kerajaan] Singasari, antara lain berupa prasasti, candi, &  patung. Candi peninggalan [Kerajaan] Singasari, antara lain Candi Jago,  Candi Kidal, & Candi Singasari. Adapun patung-patung yang berhasil  ditemukan sebagai hasil kebudayaan [Kerajaan] Singasari, antara lain  Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang dewi kesuburan &  Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.
  Rakyat  Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai  masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok,  kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin. Kemakmuran & keteraturan  kehidupan sosial masyarakat Singasari kemungkinan yang menyebabkan para  brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok ataskekejaman rajanya.
  Akan tetapi,  pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan.  Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan  pembangunan kerajaan.
  Keadaan  rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana  naik takhta Singasari. Kemakmuran makin dapat dirasakan rakyat Singasari  setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara,  kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman  & sejahtera.
  Dengan kerja  keras & usaha yang tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin  menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari tercapai  juga walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa,  Madura, Bali, Nusa Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan,  Sulawesi, & Maluku.
 
Baca pula : 22 Nama [Kerajaan] di Indonesia Lengkap beserta Sejarah & Raja
  
 Baca pula : 22 Nama [Kerajaan] di Indonesia Lengkap beserta Sejarah & Raja
 E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN SINGASARI
 Puncak kejayaan [Kerajaan] Singasari terjadi pada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan menempatkan pejabat yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Raja tidak segan-segan untuk mengganti pejabat yang dipandang kurang berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan [Kerajaan] Campa. Berkat politik pemerintahan yang dijalankan Kertanegara, Singasari berkembang menjadi salah satu kerajaan terkuat di Nusantara, baik dl bidang perdagangan maupun militer.
F. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar negeri & pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing datang dari Khubilai Khan & Dinasti Yuan di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan Cina. Sebagai orang yang mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu Kertanegara menolaknya. Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina utusan Khubilai Khan yang bernama Meng-chi. Sejak itu konsentrasi Kertanegara terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Di tengah usaha menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba penguasa daerah Kediri yang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan. Kediri sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, memang berpotensi untuk melakukan pemberontakan. Sebetulnya Kertanegara telah memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak Jayakatwang. Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif. Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota & berhasil membunuh Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan [Kerajaan] Singasari.
  G. PENINGGALAN KERAJAAN SINGASARI
 1. Candi Singosari
Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang & terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger & Gunung Arjuna. Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.
 2. Candi Jago
         Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian & menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna & Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.
  3. Candi Sumberawan
         Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan peninggalan [Kerajaan] Singasari & digunakan oleh umat Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.
  4. Arca Dwarapala
         Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar. Menurut penjaga situs Sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
  5. Prasasti Manjusri
   Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago & sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta
  6. Prasasti Mula Malurung
         Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula & desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
        Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
  7. Prasastri Singosari
         Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur & sekarang disimpan di Museum Gajah & ditulis dengan Aksara Jawa.
        Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
  8. Candi Jawi
         Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen & Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.
  9. Prasasti Wurare
         Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, & bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan & perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar pada bagian bawahnya.
 10. Candi Kidal
        Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.
  Referensi : 
   /search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap
  http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-singasari-di-jatim/ 
   /search?q=sejarah-peninggalan-kerajaan-singasari-lengkap
  Demikian artikel tentang Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap, meliputi (a)  Awal Berdirinya [Kerajaan] Singasari (b) Kehidupan Politik (c) Kehidupan  Ekonomi (d) Kehidupan Sosial-Budaya (e) Masa Kejayaan [Kerajaan] Singasari  (f) Runtuhnya [Kerajaan] Singasari (g) Peninggalan [Kerajaan] Singasari. Semoga bermanfaat.. 
 

![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzXu0A7HD9axY8BpHIeKmrU9mJ1lwrSIf0gS0kkXQvDkEoJ8Rgsdlf6dYo9ImKelZM0guk7A9k5-e3gh5dloFdOdBDJX4G6743bRtoh09LgXDnhSDwgQsmgxw5Sic1OtSbXU0-Bu3H8VE/s1600/Candi+Singosari.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV9poUmF_qWf-0sNVM0nRAOMqqktNTFSjbMsi8_t74pyGNOoLo6grdHUyscU0RN5rS_FG34yTZw0a4NuZJT2NHL7gp4ocEWaOOcrf0baFZY_rNgDn9rX0RJnyGN-uxk7ItjPXOCDajB-Q/s1600/Candi+Jago.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtzVY5W319EbO0dcT1kAcy73zXnIC1s60pibOxunlCpVp8it_Psy6gObM11ZppXGLRT_M1X7BAXEw1D3vLc5CCSNzZ3DAh3MW0q9sD1Lu78RUZeb39qBFAJ7BwDeqvEsK-2Lm7IeVqcE/s1600/Candi+Sumberawan.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWeePwouDiPAdpc9UkhmTiwOMsnLHWJM0K9oiENu5_ufPBdtOVAOXxd3zJVezhkQhWoaKczfhZCleecAM8I0aFf4ov3hDv74TbKOUw6QIZ83c7ImUkGQgkStllLBvBGRrEG8DSliKdeDs/s1600/Arca+Dwarapala.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ppybEJ98TmYWu2BuuNk0shbQk9LJ49jb-BPih6bZBHUlv1oYF-Jli__OC4CFY9YLNwyoB8yL_Uq4TASc2jv5QvyIi7lphPBTdXbZTuz7qcoPm5R8EaS_GpS87l2jnvDf5W7fHz-ahTI/s1600/Prasasti+Manjusri.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7vaSxu0_Df0rJbYcql5DzNdsDLznwQiw0ufKjTfLPhV7hO6hOBVcl0ydQRuL_IWTvq6M8dEZuxCeM1b_5_3603pcLf0PRhrVcBkMwGMTT3cgoq31cFJjnqm6OXwbTK980nnYUKh-dyI0/s1600/Prasasti+Mula+Malurung.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgppIVPT4_UgNXeulgBdQUSN7y0EpJSFg5kpf_BnE2LLkhfiVXNnvLpZ1PF5lSJXoB7hbYC5_45a43tZs5X6t4smopnfnYdtdGPuzx-wSZMOW3oNqAj2lVbMDhlSthA8suyPR3GQEbUrPU/s1600/Prasasti+Singosari.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgK3xSioIFoEC-QuCiOXNp3XGNK1Z7eiljhtIq3YAGf0aalyhNX7jD87PzsAAe0-TWPqW2ZXaRPQRZrqrkXslxwTGn6gPXM5eZoTtWEiOmwT8jgUfdpQSqVFjSXzJpPWTTCEbciSAVBxg/s1600/Candi+Jawi.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7B51EjSMzboCW0Gz57cz-tvt8QVNwqQYjcABRjnw_9cMwWXc_iAEULO-ONDWa3TKT3ox5iLUTc3T1gginLN0_Uyc041k9W7IyEYkiDa0jyhwisWucgwh0RZbKhoF8plXINMsmrc478iY/s1600/Prasasti+Wurare.jpg)
![Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap   Sejarah [Kerajaan] Singasari Lengkap](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMH9vIRAd7ujyUAaqVK8oDxvqNTXQxzfiiV-aIUbgIJfmLl4qzWQRStk_GiF3OuevKR1QWr_wVtb-ctH7N5RVuZ_2HAHclrU1wRrXdKuV6MnBYrtFFUBGqWR-SFM9BYVP4sEC7VXWssfI/s1600/Candi+Kidal.jpg)