Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pada tanggal 25 April 1950 di Ambon diproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS) yang dilakukan oleh Dr. Ch. R. S. Soumokil mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
Soumokil bergotong-royong terlibat dalam pemberontakan Andi Azis. Namun, sehabis gagalnya gerakan itu ia melarikan diri ke Maluku Tengah dengan Ambon sebagai sentra kegiatannya.
Untuk itu pemerintah mengutus Dr. Leimena untuk mengajak berunding. Misi Leimena tidak berhasil alasannya ialah RMS menolak untuk berunding.
Pemerintah bertindak tegas, pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang dikirimkan ke Ambon. Dalam pertempuran memperebutkan benteng New Victoria, Letkol Slamet Riyadi tertembak dan gugur.
Pada tanggal 28 September 1950 pasukan ekspedisi mendarat di Ambon dan bab utara pulau itu berhasil dikuasai. Tanggal 2 Desember 1963 Dr. Soumokil berhasil ditangkap selanjutnya tanggal 21 April 1964 diadili oleh Mahkamah Militer Laut Luar Biasa dan dijatuhi eksekusi mati.
Soumokil bergotong-royong terlibat dalam pemberontakan Andi Azis. Namun, sehabis gagalnya gerakan itu ia melarikan diri ke Maluku Tengah dengan Ambon sebagai sentra kegiatannya.
Untuk itu pemerintah mengutus Dr. Leimena untuk mengajak berunding. Misi Leimena tidak berhasil alasannya ialah RMS menolak untuk berunding.
Pemerintah bertindak tegas, pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang dikirimkan ke Ambon. Dalam pertempuran memperebutkan benteng New Victoria, Letkol Slamet Riyadi tertembak dan gugur.
Pada tanggal 28 September 1950 pasukan ekspedisi mendarat di Ambon dan bab utara pulau itu berhasil dikuasai. Tanggal 2 Desember 1963 Dr. Soumokil berhasil ditangkap selanjutnya tanggal 21 April 1964 diadili oleh Mahkamah Militer Laut Luar Biasa dan dijatuhi eksekusi mati.
Sumber :
Buku Pelajaras IPS SMP
Jenny Sibarani http://www.sejarahkita.comoj.com/